Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna, menyatakan Banten dikenal sebagai wilayah yang strategis dan memenuhi syarat secara lingkungan.
“Kita punya cadangan potensi area lahan, di Banten salah satunya. Wilayah di Kabupaten Lebak, Kecamatan Maja, ada cadangan lahan yang bisa dikembangkan. Lokasi ini bisa dikembangkan dan menguntungkan karena akses transportasi masih bisa dijangkau dengan mudah dari Jakarta,” tutur Yayat kepada okezone, Jumat (6/8/2010).
Dia menambahkan wilayah di Banten nantinya juga bisa dikembangkan dengan mass rapid transit (MRT) yang merupakan transportasi alternatif selain angkutan yang mengandalkan jalan umum sebagai medianya.
“Banten, juga mendekatkan akses dengan wilayah Sumatera, apalagi jika jembatan Selat Sunda jadi dibangun,” tambahnya.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa cadangan lahan di wilayah tersebut cukup memadai. Tanah yang tersedia untuk dikembangkan bisa mencapai 10 ribu hektare atau 15 ribu hektare. Lahan 10 ribu, lanjutnya, berarti sudah hampir sama dengan wilayah Bogor.
“Untuk perkantoran saja bisa menghabiskan lahan 3 ribu sampai 5 ribu hektare. Asal jangan ada cadangan lahan yang dipersoalkan. Yang harus dihindari adanya spekulasi lahan seperti terjadi di Jonggol. Pengalaman di Jonggol menjadi terhambat karena banyak lahan yang berpotensi direbut oleh perseorangan,” beber Yayat.
Dia menambahkan, jarak minimal pengganti Ibu Kota idealnya 30 sampai 40 kilometer, sehingga masih bisa memiliki hubungan ke Jakarta.
“Keuntungan lain, Banten itu dekat dengan bandara, jalan tol, sarana kereta api, dan pelabuhan besar. Artinya tinggal pertimbangan-pertimbangan terbaik. Ada ketimpangan. Kita bisa mendorong wilayah Banten Selatan supaya lebih cepat berkembang. Banyak masyarakat miskin di sana yang nantinya bisa terbantu,” tandasnya.
(ton)
KLIK AJA DISINI KALAU INGIN MENJELAJAHI PLANET MARS
No comments:
Post a Comment