Kelompok JMB sebenarnya sudah dilarang keberadaannya sejak 2005 lalu, akibat melakukan aksi serangan bom bunuh diri yang menewaskan 24 orang.
Sejak merengkuh kekuasaan ketika pemilu Desember 2008 lalu, pemerintahan Bangladesh yang dipimpin oleh Liga Awami yang lebih sekuler, telah melancarkan penangkapan terhadap para militan. Kondisi ini berimbas kepada JMB, yang pemimpinnya banyak ditangkapi oleh Pemerintah Bangladesh.
DHAKA - Polisi Bangladesh menangkap pimpinan kelompok militan yang dianggap terlarang oleh Pemerintah Bangladesh. Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB), menginginkan Bangladesh menjadi negara yang mengadopsi hukum syariah Islam.
Kelompok JMB sebenarnya sudah dilarang keberadaannya sejak 2005 lalu, akibat melakukan aksi serangan bom bunuh diri yang menewaskan 24 orang.
Sejak merengkuh kekuasaan ketika pemilu Desember 2008 lalu, pemerintahan Bangladesh yang dipimpin oleh Liga Awami yang lebih sekuler, telah melancarkan penangkapan terhadap para militan. Kondisi ini berimbas kepada JMB, yang pemimpinnya banyak ditangkapi oleh Pemerintah Bangladesh.
Anwarul Alam alias Bhagne Shahid, ditangkap hari Selasa 13 Juli dua bulan setelah dia menjabat sebagai Ketua JMB. Penangkapan atas Shahid ini terjadi setelah penangkapan Maolana Saidur Rahman pada Mei lalu. Rahman sendiri dikenal sebagai pemimpin ternama dari JMB.
"Mereka berhasil menangkap Bhagne Shahid di wilayah Bogra utara saat dia akan pergi dengan bus. Shahid akan dijerat hukuman 20 tahun penjara," kata Kepala Polisi Bogra Humayun Kabir seperti dikutip AFP, Rabu (14/7/2010).
Shahid dinyatakan bersalah karena terlibat langsung dalam serangkaian serangan, termasuk pembunuhan seorang penulis Humayun Azad tahun 2004. Dia juga dianggap berada di balik penyerangan ke kantor polisi dan aksi perampokan bank
No comments:
Post a Comment