Monday, July 19, 2010

Tolak Penggusuran Makam, Warga Tajur Mengamuk

Tolak Penggusuran Makam, Warga Tajur Mengamuk

BOGOR - Sekira lima ratusan warga Kecamatan Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/7/2010), mengamuk memprotes perluasan perumahan milik Induk Koperasi TNI Angkatan Laut di Kampung Karet, Desa Tajur Halang.

Menurut informasi yang dihimpun, warga menolak pengembangan perumahan seluas 55 hektar karena akan menggusur area pemakaman umum dimana di dalamnya terdapat makan yang dikramatkan. Dengan membawa senjata tajam dan benda tumpul, massa mulai berkumpul sejak pukul 10.00 WIB.

Kabar yang beredar di wartawan, awalnya warga hendak menggelar aksi demonstrasi di depan kantor pengembang perumahan. Namun, saat didatangi, sebagian dari ratusan orang tersebut kalap dan bertindak anarkis.

Mereka membakar alat berat milik pengembang, membakar kantor pemasaran serta menganiaya polisi penjaga dari Polsek Bojong dan jurnalis yang hendak meliput. Para pemburu berita diusir dan dilarang meliput ke lokasi. Bahkan, sempat ada teriakan “bunuh“dan “jangan meliput” dari kerumunan massa,

Hingga berita ini diturunkan, kondisi masih mencekam. Mereka yang hendak masuk perumahan diperiksa secara teliti oleh demonstran. Sementara, petugas keamanan baik dari Polsek Bojong dan Polres Bogor belum tampak di lokasi.

Polres Metro Depok, Jawa Barat mengaku telah mengantongi dua nama aktor di balik kerusuhan di Perumahan Samudera Residence, Tajurhalang, Bojonggede Bogor. Keduanya kini dalam pengejaran polisi.


Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Ade Rahmat Idnal mengatakan selain melakukan pengejaran terhadap dua otak kerusuhan Bojong, pihaknya sudah meminta keterangan 10 orang saksi yakni warga dan anggota polisi yang melihat kerusuhan Minggu, 18 Juli lalu.

"Kami sudah mendapatkan dua nama aktor dibalik kerusuhan Bojong. Satu orang itu yang merencanakan dan satu orang lagi yang menggerakkan massa di lapangan sehingga terjadi kerusuhan. Mereka dalam pengejaran kami," katanya kepada wartawan, Senin (19/7/2010).

Ade menegaskan, pihaknya serius menangani kerusuhan Tajurhalang. Sebab, kata Ade, selain melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas milik Samudera Residence, warga juga melakukan penganiayaan terhadap empat petugas.

“Anggota Intel dan Reskrim Polres Metro Depok, anggota Babinkamtibmas Polsek Bojonggede, Babinsa Koramil Bojonggede. Kemudian juga merusak motor anggota Intel Polres Metro Depok. Mereka telah melakukan penganiayaan. Kamera handycam dan handphone petugas dirampas dan dibakar. Kami tidak main-main," jelasnya. (abe)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails